Sekjen KNPI : Petro China Hanya Merampas SDA Tanjab Barat

Sekjen KNPI : Petro China Hanya Merampas SDA Tanjab Barat

0

BEKABAR.ID, TANJAB BARAT - Serapan tenaga kerja lokal PT Petro China dan seluruh sub kontraktor nya, hanya berkutat di angka 24 sampai 25 persen dari jumlah data pekerja yang tercacat di dinas Nakertrans Tanjab Barat.

Kepala dinas Nakertrans Tanjab Barat Dianda Putra saa di konfirmasi mengatakan, Jumlah tenaga kerja lokal PT. Petro China International Jabung Ltd. include dri 8 Prusahaan sub kontraktornya sebanyak  276 orang dari total nakernya  1062 orang," kata Dianda (9/7/2020).

Dijelaskannya juga, secara normatif sudah cukup mendekati, sedangkan secara aturan kita tidak bisa intervensi prusahaan terlalu jauh terkait angka persentase.

"Bisa bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi, kebebasan warga negara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan kesempatan kerja di mana saja," jelasnya.

"Dengan jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja disana saat ini berkisar di angka 24 sampai 25 persen, dan angka itu sudah cukup baik," terang kadis saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Terpisah sekretaris DPD KNPI kabupaten Tanjab Barat Lukman Nurohim mengatakan, pihak Petro China beserta sub kontraktor nya jangan hanya mengeruk sumber daya alam Tanjab Barat saja.

"Eksplorasi migas yang mereka lakukan di Tanjab Barat tidak ada imbal baliknya terhadap putra daerah, dari ribuan orang tenaga kerja yang ada di sana hanya 276 orang yang tercatat sebagai putra daerah," katanya.

Menurutnya juga, kondisi ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten Tanjab Barat, tidak hanya diam dan terpaku."Pemkab harus tegas terhadap perusahaan, masak prusahaan besar sekelas Petro hanya menyerap tenaga kerja daerah hanya 25 persen saja," sebutnya.

Dia juga menjelaskan, DPD KNPI sepakat dengan DPRD kabupaten Tanjab Barat terkait soal Petro China. Pemkab harus menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat.

"Kami sepakat dengan apa yang di sampaikan anggota dan unsur pimpinan DPRD kabupaten Tanjab Barat, pemkab harus terbuka soal Petro China ini, baik itu soal tenaga kerja maupun soal jumlah data ril sumur migas," pungkasnya. (*/seb)