BEKABAR.ID, JAKARTA - Meski belum sepenuhnya lepas dari dampak pandemi
Covid-19, industri hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia di tahun 2021
berhasil mencapai rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement
ratio (RRR) di atas 100 persen. Kinerja ini merupakan indikator positif
dalam menunjukkan kemampuan industri hulu migas untuk menggantikan cadangan
migas yang sudah terpakai. Capaian tersebut menjadikan untuk 4 (empat) tahun
berturut-turut sejak 2018, SKK Migas bisa menorehkan capaian kinerja RRR di
atas 100 persen.
"Di tahun 2021, terdapat
penemuan cadangan sebesar sekitar 696 juta barel oil equivalent secara keseluruhan sehingga reserves replacement ratio kita mencapai 116 persen, artinya
penemuan cadangan lebih tinggi dari yang diproduksikan" ujar Dwi saat
memberikan keterangan pers bersama manajemen SKK Migas, Senin (17/1), di
Jakarta.
Variabel RRR merupakan parameter
yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu negara menambah cadangan
dibandingkan dengan besaran yang diproduksikan. Saat RRR mencapai 100 persen,
artinya cadangan baru yang ditemukan sama besarnya dengan cadangan yang
diproduksikan pada tahun ini. SKK Migas selalu mengupayakan pencapaian tingkat
RRR di atas 100 persen untuk menjaga keberlangsungan cadangan migas di masa
depan. Di tahun 2022 ini, SKK Migas menargetkan penemuan cadangan baru sekitar
1,4 miliar oil equivalent dengan
tingkat RRR sebesar 219 persen.
Meskipun gerak industri hulu migas di
2021 masih terbatas akibat Pandemi Covid-19, sektor ini tetap menjalankan
kegiatan dengan jumlah yang cukup signifikan baik dari sisi kegiatan eksplorasi
maupun kegiatan eksploitasi. Kegiatan eksplorasi yang berhasil direalisasikan
di tahun 2021 adalah studi G&G (geology
& geophysic) sebanyak 121 kegiatan; survey tensor gravity seluas 101.918 kilometer persegi; seismik 2D
sepanjang 2.635 kilometer; seismik 3D seluas 1.190 kilometer persegi; dan
pengeboran eksplorasi sebanyak 28 sumur. Kegiatan pengeboran eksplorasi yang
rampung di 2021 menghasilkan 11 temuan. Beberapa penemuan yang cukup signifikan
adalah pengeboran sumur Hidayah 1 (Petronas Carigali North Madura II), Maha 2
(Eni West Ganal), serta Singa Laut 2 dan Kuda Laut 2 (Premier Oil Tuna).
"Sebelas penemuan tersebut
memberikan tambahan sumber daya migas sekitar 224 juta barel oil equivalent," ujar Dwi.
Selain eksplorasi, industri hulu
migas juga tetap melakukan kegiatan eksploitasi yang signifikan di tahun 2021.
Kegiatan eksploitasi yang berhasil direalisasikan adalah pengeboran sumur
pengembangan sebanyak 480 sumur, kegiatan workover
sebanyak 566 sumur, dan kegiatan well
service sebanyak 22.790 kegiatan. "Kami menyampaikan apresiasi kepada
semua pekerja industri hulu migas yang tetap bekerja keras mengejar target
meskipun dalam kondisi pandemi," ujar Dwi.
Dalam kesempatan tersebut kembali
ditegaskan komitmen industri hulu migas untuk mewujudkan visi bersama yaitu pencapaian
target produksi
minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan produksi gas sebesar 12
miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030. Target ini diperlukan
untuk meningkatkan produksi jangka menengah dan jangka panjang; mengurangi current account deficit; menjaga
ketahanan energi nasional; dan meningkatkan investasi.
"Target 1 juta BOPD minyak dan
12 BSCFD gas di tahun 2030 ini hanya bisa dicapai dengan dukungan semua
pemangku kepentingan. Kami sangat berharap dukungan penuh dapat diberikan
karena keberhasilan pencapaian target ini menjadi keberhasilan kita bersama,"
pungkas Dwi.