BEKABAR.ID, KERINCI – Sebuah insiden tak sedap mencoreng wajah birokrasi Pemkab Kerinci. Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengendarai mobil berplat BH 412 D terjaring razia lalu lintas di wilayah Kota Sungai Penuh, Senin (12/5/2025). Namun alih-alih bersikap kooperatif, oknum tersebut justru memancing keributan dengan aparat kepolisian.
Petugas Satlantas Polres Kerinci yang menghentikan kendaraan itu awalnya hanya meminta kelengkapan surat-surat kendaraan. Namun respons yang didapat justru nada tinggi dan perlawanan verbal. Oknum tersebut bahkan sempat memerintah petugas agar "menghubungi pihak Pemkab Kerinci" seolah ingin mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan.
“Saya ini juga sedang tugas!” bentaknya kepada aparat di lokasi, dengan nada meninggi. Ketegangan pun sempat terjadi di pinggir jalan. Bukannya menunjukkan sikap teladan sebagai ASN, oknum ini justru memantik amarah publik dengan sikap arogannya.
Tak lama kemudian, petugas tetap menindak tegas dan menilangnya. Mobil yang dikendarainya pun diperiksa lebih lanjut, dan hasilnya mengejutkan, plat BH 412 D yang digunakan ternyata tidak terdaftar dalam sistem. Diduga kuat, plat kendaraan itu adalah palsu.
"Kami minta PNS tersebut membawa surat-surat kendaraan besok hari. Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan," ujar IPDA Debi Rusadi, Turjawali Satlantas Polres Kerinci.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu memeriksa status pajak dan legalitas kendaraan masing-masing, karena razia acak akan terus digencarkan.
"Kami harap masyarakat bisa mempersiapkan diri agar tidak terjadi antrean dan pelanggaran di lapangan," tambahnya.
Menanggapi kejadian ini, aktivis Kerinci Habib Hidayat, meminta Bupati Monadi dan Wakil Bupati Murison untuk tidak tinggal diam.
“Ini momentum untuk bersih-bersih di tubuh ASN. Oknum seperti ini harus dievaluasi, bila perlu dinonjobkan atau dikenakan sanksi tegas. Jangan biarkan nama baik pemerintah dirusak oleh ulah satu-dua orang yang merasa kebal hukum,” tegas Habib Hidayat.
Menurutnya, ASN seharusnya menjadi contoh di tengah masyarakat. "Bukan malah menantang aparat penegak hukum di lapangan," tukasnya.
Editor: Sebri Asdian