Janji Akan Lanjutkan Pembangunan Jembatan Kelok Sago Tahun 2026

Janji Akan Lanjutkan Pembangunan Jembatan Kelok Sago Tahun 2026

BEKABAR.ID, JAMBI – Setelah menuai desakan dari masyarakat dan berbagai elemen, termasuk mahasiswa, Pemerintah Provinsi Jambi akhirnya angkat bicara terkait mangkraknya pembangunan Jalan dan Jembatan Kelok Sago di Desa Batang Merangin, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, Muzakir, S.Pd, M.Si, menegaskan bahwa proyek strategis tersebut sudah masuk dalam program pemerintah dan ditargetkan akan kembali dilanjutkan pada tahun 2026.

“Insya Allah tahun 2026 sudah masuk program. Di dekat Jembatan Kelok Sago ada satu jembatan pendek yang akan kita bangun,” ujar Muzakir kepada bekabar.id, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, selain jembatan tambahan, pemerintah juga menargetkan pembangunan jalan penghubung menuju Jembatan Kelok Sago agar infrastruktur tersebut benar-benar bisa difungsikan. “Insya Allah target kita di tahun 2026 itu juga ada pembangunan jembatan sekaligus kemudahan untuk pembentukan badan jalan,” sambungnya.

Namun, Muzakir tidak menampik bahwa kelanjutan proyek ini sangat bergantung pada ketersediaan anggaran daerah. “Sudah masuk program, tapi tergantung dananya. Kalau ada dana, insya Allah akan kita lanjutkan di tahun 2026,” jelasnya.

Sebelumnya, proyek Jalan dan Jembatan Kelok Sago yang menelan anggaran fantastis mencapai Rp145 miliar dari APBD Provinsi Jambi menjadi sorotan tajam publik. Meski jembatan telah berdiri megah, akses jalan menuju jembatan tak kunjung rampung hingga menimbulkan kesan mangkrak. Bahkan, kawasan sekitar disebut warga justru dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal seperti transaksi narkoba.

Presiden Himpunan Mahasiswa Sakti Alam Kerinci (HIMSAK) 2023–2024, Habib Hidayat Putra, menjadi salah satu pihak yang paling vokal mendesak agar pembangunan segera dilanjutkan. Ia menuding Gubernur Jambi, Al Haris, lalai menuntaskan proyek vital tersebut. “Jangan Kerinci dan Sungai Penuh terus dianaktirikan. Jembatan ini dibangun dengan uang rakyat ratusan miliar, tapi sampai hari ini tidak ada azas manfaat,” tegas Habib, Kamis (04/09/25).

Selain menyoroti pemerintah, Habib juga mengkritik keras peran legislator DPRD Provinsi Jambi dari dapil Kerinci–Sungai Penuh yang dinilai tidak maksimal memperjuangkan kepentingan masyarakat. “Kami minta anggota DPRD jangan hanya jadi penonton. Perjuangkan jembatan ini segera, jangan cuma datang cari suara ke masyarakat,” ujarnya.

Desakan publik itu kemudian dijawab oleh Anggota DPRD Provinsi Jambi, Afuan Yuza, yang berkomitmen memperjuangkan kelanjutan pembangunan pada tahun 2026.

"Jadi kita minta, jalan kelok sago menjadi perhatian khusus di tahun 2026 untuk dilanjutkan," ungkap Yuza, Minggu (31/08/25).

Yuza mengakui ,jika jalan tersebut belum bisa berfungsi seutuhnya sebagaimana untuk mempersingkat arak empuh .enuju Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dari Muara Emat.

"Sudah berapo tahun itu, sekarang dianggap mangkrak. Pasti kita perjuangkan di APBD Provinsi Jambi tahun 2026." bebernya.

Hanya saja, ia tidak mengetahui pasti berapa anggaran yang dibutuhkan dalam melanjutkan pembangunan itu nantinya. Hanya saja gambaran yang dia taksir capai puluhan mililar. “Sudah berapa tahun dibiarkan, sekarang dianggap mangkrak. Pasti kita perjuangkan dalam APBD Provinsi Jambi tahun 2026,” bebernya.

Ia menyebut anggaran yang dibutuhkan berkisar puluhan miliar. "Namun yang pasti pada APBD perubahan tidak dapat diusulkan, kita upayakan tahun 2026. Anggarannya berkisar puluhan miliar, tidak sampai ratusan millar," tukasnya.

Editor: Sebri Asdian