BEKABAR.ID, JAMBI - Bangunan megah Stadion Swarna Bhumi Jambi yang sempat dielu-elukan sebagai ikon olahraga baru, kini menyajikan pemandangan muram. Dari pantauan lapangan, Jumat (23/08/25), alih-alih menjadi kebanggaan daerah, stadion yang menelan dana Rp250 miliar itu justru dikelilingi semak belukar dan pagar terkunci rapat. Warga hanya diperbolehkan menatap dari luar, tanpa tahu kapan fasilitas ini benar-benar akan dimanfaatkan.
Stadion yang berlokasi di Jalan Lintas Jambi-Muara Bulian KM 21, Kelurahan Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, dibangun sejak 2022 dengan janji selesai akhir 2024. Namun memasuki Agustus 2025, bangunan itu tak kunjung difungsikan, bahkan terlihat seperti tak terurus.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar, ke mana arah sebenarnya stadion ini? Apakah murni stadion sepak bola, sport center, atau hanya proyek mercusuar yang menghabiskan uang rakyat?
Lebih ironis, desain yang awalnya direncanakan berkapasitas 20.000 penonton, tiba-tiba menyusut menjadi 10.000 tanpa penjelasan memadai.
Aktivis Jambi, Danil Febriandi, menilai pembangunan Stadion Swarna Bhumi hanyalah proyek ambisius yang gagal menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
“Rp250 miliar digelontorkan untuk bangunan yang kini dikelilingi rumput liar. Kalau dana sebesar itu dipakai untuk memperbaiki jalan rusak, membangun sekolah, layanan kesehatan, atau penanggulangan banjir, manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat. Ini malah kesannya jadi bangunan mati,” tegas Danil.
Ia menambahkan, proyek stadion ini mencerminkan tata kelola pembangunan yang buruk. “Yang digadang-gadang sebagai stadion standar FIFA, nyatanya jauh panggang dari api. Kalau dibiarkan, Swarna Bhumi bukan jadi ikon olahraga, tapi monumen kegagalan pemerintah,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Pemprov maupun dinas terkait belum memberikan keterangan resmi terkait kejelasan nasib Stadion Swarna Bhumi.
Apakah stadion Rp250 miliar itu benar-benar akan difungsikan, atau dibiarkan membusuk sebagai saksi bisu kebijakan yang salah arah?
Editor: Sebri Asdian