BEKABAR.ID, JAKARTA - Kamis 11 September 2025, Pengurus Besar PB SEMMI turut menanggapi Mundurnya Wakil Ketua komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djoyohadikusumo dari kursi Parlemen yang di sampaikan secara resmi melalui akun instagram miliknya.
Bintang Wahyu Saputra Ketua umum PB SEMMI menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas mundurnya sosok saras dari DPR RI, sebab menurutnya selama ini saras menunjukkan kinerja yang positif selama memegang amanah rakyat di kursi Parlemen, bukan hanya pada tugas dan fungsinya membuat dan memperjuangkan produk legislasi, Rahayu saraswati juga kerap menjadi sosok yang memperjuangkan aspirasi rakyat, kriminalisasi hukum terhadap rakyat dan masih banyak lagi yang ia lakukan sebagai wakil rakyat selama ia di DPR, Periode ini bahkan sebelum-sebelumnya.
"saya masih ingat betul dengan mbak saras yang membela Ipda Rudi Soik personel Polri di Nusa Tenggara Timur yang di kriminalisasi pada saat itu, mbak saras yang berdiri paling depan membela rekannya yang sama-sama bergerak memberantas Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO) di NTT melalui berbagai instrumen baik itu organisasi dan instrumen lainnya, bagi kami mbak saras adalah cerminan anak muda di parlemen yang ideal, sayang sekali kalau beliau harus mundur. banyak pihak yang akan merasa kehilangan sosok saras, termasuk kami". Tandas Bintang.
Kendati demikian, kami tentunya mendukung penuh apapun langkah yang di ambil oleh rahayu saraswati Djoyohadikusumo dalam karir politiknya , karena kami punya keyakinan bahwa pengabdian saras tidak akan berhenti di sini khususnya pada perjuangannya selama ini sebagai aktivis anti tindak pidana perdagangan orang (TPPO), peristiwa ini kami harapkan dapat menjadi pengingat bagi partai politik dalam pelibatan anak-anak muda pada ruang-ruang strategis di republik ini, generasi muda adalah bagian penting dari demokrasi, bukan sebagai pelengkap etalase politik agar manis di pandang publik.
"Kita butuh banyak orang muda seperti mbak saras yang punya kemampuan intelektual yang mumpuni, kepekaan sosial yang kuat terhadap problem rakyat kecil untuk memenuhi ruang-ruang strategis dan tempat pengambil keputusan di negara ini, agar pelibatan pemikiran progresif dari anak muda itu nyata, bukan hanya sebagai simbol seperti yang terjadi selama ini. " tutup Bintang. (*)